

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ofisial olahraga Filipina, Rabu (9/11/2011), menyatakan SEA Games XXVI 2011 merupakan penyelenggaraan “paling kacau”
sepanjang sejarah. Hal itu dilaporkan harian Filipina, Daily Inquirer,
ketika menyinggung parahnya tentang penginapan dan transportasi.
Koran Singapura Straits Times, dilansir
Antara melaporkan keracunan makanan melanda para pemain sepak bola dari
Singapura, Malaysia, Kamboja dan Indonesia, yang menginap di hotel
berbintang di Jakarta.
Ketika obor SEA GAMES tiba di Palembang, koresponden AFP menyaksikan ribuan pekerja masih bekerja keras di beberapa tempat termasuk untuk menyelesaikan pengaliran air (drainage).
Di Jakarta, sekitar 500 kilometer dari
Palembang, sekitar 12.000 atlet, ofisial dan media akan berlalu-lalang,
belum lagi ditambah ribuan penonton.
Masalah kemacetan lalu lintas jadi
hambatan utama, sehingga para siswa sekolah diliburkan. Tapi itu
kelihatannya tidak menyelesaikan masalah.
Laporan media nasional Rabu menyebutkan,
hingga petang itu pusat layanan media (MPC) di Gedung BankSumsel di
Jakabaring, Palembang, masih kosong dari peralatan sedangkan wartawan
asing sudah mulai berdatangan.
Ruang kesehatan, ruang kerja media,
menara serta toilet pada arena perlombaan dayung di Karawang pun hingga
Rabu petang belum selesai, tapi Menpora Andi Mallarangeng menyatakan
yakin kekurangan itu akan terpenuhi Kamis sementara awal laga di tempat
itu diundur dari Kamis menjadi Jumat.
Setidaknya, semua kritikan ini menjadi
“otokritik” bagi semua pihak yang terlibat langsung atau tidak, agar
saling mendukung terejawentahkannya dwi sukses sebagai tuan rumah, yaitu
sukses mendulang medali dan sukses sebagai negara penyelenggara
sumber ; http://muktiblog.com
sumber ; http://muktiblog.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar